31/10/10

Tidur Bareng


Seorang anggota dewan terhormat pagi itu mendapat sebuah telepon.
“Pagi Pak!” Terdengar suara gadis dari seberang telepon. Dari suaranya gadis itu masih muda dan cantik.
“Pagi juga, ini dengan siapa ya!” Tanya anggota dewan dengan cukup penasaran.
“Bapak lupa ya! aku kan yang sudah tidur sama dengan bapak waktu itu.” Balas perempuan itu dari seberang. Sang anggota dewan yang terhormat itu begitu terkejut mendengarkannya.
“Saya mau bapak memberikan saya uang jika tidak saya akan membeberkannya dan memberitahu pada umum” Printah perempuan itu. Sang anggota dewan tidak mau ambil pusing, dia segera memenuhi permintaan perempuan tadi. Sang anggota dewan itu pun akhirnya mengirimkan sejumlah uang sesuai dengan permintaan perempuan tadi.

1 minggu kemudian sang anggota dewan kembali menerima telepon dari perempuan itu lagi. Perempuan itu kembali meminta uang pada anggota dewan tersebut. lagi-lagi anggota dewan itu tidak mau ambil pusing dan langsung mengirim uang yang diminta perempuan itu. Karena anggota dewan itu tidak ingin dirinya keluar.

3 minggu kemudian wanita itu kembali menelepon dan meminta uang tebusan yang lebih besar yakni hingga 2M. Sang anggota dewan pun merasa dirinya sudah mulai diperas. Sang anggota dewan pun akhirnya penasaran karena dia ingin mengetahui siapa perempuan itu. Sang anggota dewan sudah lupa dengan siapa aja dirinya dirinya tidur. Sehingga untuk menghilangkan rasa penasarannya itu, diakhir teleponnya dia menayakan di mana mereka telah pernah tidur bersama!
“O ya, kita emang ya pernah tidur bersama di mana ya?” Tanya sang Anggota dewan.
“Masa bapak lupa. Waktu itu kan kita tidur sama di Gedung DPR sewaktu Presiden SBY membacakan pidatonya”

22/10/10

Sampai Mati Lampu



Parlen sedang berjalan-jalan bersama pacarnya dengan menggunakan mobil. Di tengah perjalanan di kota, Parlen memarkirkan mobilnya di pinggir jalan yang sepi. Parlen kemudian mencoba mendekati pacarnya dan merayunya. “Sayang sini dong duduk didekat abang.” Pacarnya pun duduk diketnya. Parlen mencoba untuk merangkul pacarnya dalam mobilnya.
“ Jangan dong bang” jawab gadis tersebut dengan malu-malu dan sambil menolak rangkulan Parlen. Parlen tidak sabar lagi, Dia mencoba merangkulnya sekali lagi, namun gadis tersebut tetap menolaknya. “ Bang jangan sekarang dong, beri aku waktu…!”
“ Tetapi berapa lama? 24 jam? Seminggu? Sebulan? Atau Satu tahun lagi?”
“ Gak perlu selama itu dong bang”
“Jadi berapa lama lagi?”
“ Cukup abang tunggu sampai listrik di kota ini mati”



GAK TAHAN

GAK TAHAN
Ada seorang laki paroh baya sedang naik bus. Ia duduk bersama seorang ibu
Ketika bus mulai berjalan. Tiba-tiba anak ibu tersebut menangis dan ibu dan ibu tersebut menyusui anak ya. Laki-laki paroh baya tadi kemudian merokok. Lalu ibu tersebut berkata. Pak tolong dong rokok ya dimatikan anak saya gak tahan. Kemudian laki-laki2 tersebut balik membalas. Keponakan saya juga gak tahan melihat ibu menyusui sambil melihat kebawah…

Habis Diperkosa

Habis Diperkosa
Tengah malam pas, seorang wanita menelepon polisi.
“ Malam pak! Saya minta tolong saya baru diperkosa”
“Saya akan membantu anda, Apakah anda bisa menyebutkan ciri-ciri pelakunya”
“ Ciri-ciri pelakunya: Badannya Gagah, Tegap, tinggi, Kulitnya Putih, ada tato buterplay di lengan kanannya.”

“Apakah anda pernah bertemu dengan laki-laki itu sebelumnya’
“Saya sudah pernah berpapasan denagan dia selama 6 kali di komplek rumah saya”
“Baiklah dalam 24 jam ini saya akan segera mengankapnya”
Lalu wanita itu menjawab:
Saya tidak meminta Bapak untuk menangkapnya, saya hanya menginkan no hp dan alamat rumahnya.

15/10/10

Pesan dari Suami




Sepasang suami isteri yang telah menikah lama, kini umur mereka telah mencapai kepala 4. Pasangan ini berasal dari orang yang cukup berpendidikan dan memiliki perkerjaan yang sangat bagus. Sang suami bekerja sebagai pengawas sekaligus menangani 2 perusahaan mertuanya. Sedangkan istrinya menangani anak cabang dari perusahaan mereka. Hingga pada akhirnya kepenatan datang menghampari mereka. Sang suami dan istrinya pun berencana mengadakan liburan ke Tuk Tuk ( Danau Toba) untuk menghilangkan kepenatan mereka selama ini. Mengingat istrinya masih sibuk mengurus anak cabang perusahaannya maka mereka memutuskan supanya suaminya pergi duluan ke Tuk Tuk.

Keesokan harinya suaminya pun tiba di Tuk Tuk. Suaminya melakukan Check in di hotel tuk tuk. Setiba di dalam kamar hotel dia mendapati berbagai fasilitas di dalam. Di mana salah satunya adalah fasilitas internet. Akhirnya dia mendapat ide untuk mengirim email pada istrinya. Celakanya dia mengetikkan email yang salah yakni salah satu hurup.
lestari@yahoo.com ditulisnya menjadi lestary@yahoo.com . Celakanya lagi, email yang diketikkannya itu terkirim pula.

Di saat yang bersamaan di Medan, ada seorang wanita bernama lestary sedang melangsungkan pemakaman suaminya pada hari itu juga. Malam harinya si Lestary membuka semua inbox emailnya. Dia ingin melihat ucapan bela sungkawa dari teman-temannya dari dalam dan luar negeri.

Email pertama dia menerima bela sungkawa dari temannya yang di Kanada.
Selanjutnya dari temannya dari Papua.
Ketika dia membaca email yang ketiga dia jatuh pingsan dan tergeletak di depan mejanya. Anak perempuannya pun terkejut dan melihat ke arah komputer dan membaca sebuah email.
Demikian pesannya:
To : Istriku Tersayang
Subject : Akut sudah sampai di tujuan
Date : 10 Mey 2010

Aku pasti yakin kalau kamu cukup kaget dan begitu senang bisa mendapat kabar dariku. Istriku sayang kamu tahu tidak, ternyata disini telah ada internet. Orang itu bilang biar orang-orang disini dapat berkirim pesan sama orang-orang disayangi dan katanya biar bisa bertemu dengan teman-teman lama mereka. Aku baru tiba dan aku baru saja selesai chek-in. Orang ini juga telah berpesan padaku bahwa mereka telah selesai mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatanganmu besok.

Aku juga tidak sabar lagi menanti kedatanganmu besok. Aku sudah rindu samamu dan ingin rasanya kamu cepat sampai di sini. Kamu juga boleh mengajak anak-anak kita jika mereka mau.
Semoga besok perjalanan kamu ke sini lancar dan aman.
O ya di sini dingin, jangan lupa bawa baju hangat ya.

Dear
PAPA