Karena berkelahi dan melukai temannya. Yanto ditahan oleh polisi. Untuk menanti perkaranya sampai di sidang Yanto dimasukkan ke dalam penjara.
Selama dipenjara ibunya Yanto selalu datang menjenguk putranya yang dipenjara siang dan sore. Bahkan tak jarang pagi haripun ibunya datang menjenguk, sambil membawa makakanan yang digemari putranya itu.
“ Yanto, ibu akan sering-sering datang menjengukmu!” katanya ibunya ketika bezuk.
“ Apakah Ibu tidak bosan menenguk Yanto tiga kali ? pagi, siang dan sore ? tentu akan membosankan juga nantinya!” kata Yanto yang merasa kasihan melihat ibunya yang terus menjenguknya.
Ibunya sambil tersenyum dan menggeleng . “ Ohhh sama sekali tidak membosankan. Cuma saja, Ibu berpesan kepadamu, jika ada kesempatan, tanyakan, kalau saja di sini ada polisi yang menduda!
Selama dipenjara ibunya Yanto selalu datang menjenguk putranya yang dipenjara siang dan sore. Bahkan tak jarang pagi haripun ibunya datang menjenguk, sambil membawa makakanan yang digemari putranya itu.
“ Yanto, ibu akan sering-sering datang menjengukmu!” katanya ibunya ketika bezuk.
“ Apakah Ibu tidak bosan menenguk Yanto tiga kali ? pagi, siang dan sore ? tentu akan membosankan juga nantinya!” kata Yanto yang merasa kasihan melihat ibunya yang terus menjenguknya.
Ibunya sambil tersenyum dan menggeleng . “ Ohhh sama sekali tidak membosankan. Cuma saja, Ibu berpesan kepadamu, jika ada kesempatan, tanyakan, kalau saja di sini ada polisi yang menduda!