Alkisah pada akhir zaman, ada seorang Pendeta dan seorang supir bus Sinabung Jaya yang sedang mengahadap Sang Tuhan untuk meminta jatah mereka masing2 di surga (disurga trbagi 3 klas: ekonomi, wisata, & vip)...
Dan setelah melakukan rapat dengan dewan senat para malaikat pun memberikan mereka sebuah amplop yang berisikan sebuah kertas yang bertuliskan kelas mereka masing2 disurga. Setelah membuka membuka amplopnya sang pendeta merasa heran karena ia ditempatkan di kelas ekonomi, sementara si supir bus mendapat kelas yang paling tinggi yaitu kelas VIP. Merasa diperlakukan tidak adil sang Pendeta tersebut pun langsung mendatangi Tuhan untuk mengklarifikasikan hal ini....
Pendeta : Oh Tuhan teganya Engkau menempatkan hambaMu ini di tempat yang seperti itu, sementara Engkau menempatkan si supir itu ditempat tertinggi....
Tuhan : Hai... engkau pendeta trimalah tempat mu, karena itu adalah tempat yang tepat untuk mu..
meras tidak terima, sang pendeta itupun lalu bertanya lagi
Pendeta : apa salah ku ya Tuhan ???, padahal aku telah banyak berkothbah dan menyebarkan firmanmu
Tuhan : Hai... engkau pendeta, engkau harus tahu bahwa pada saat engkau berkotbah engkau malah membuat semakin banyak orang tertidur saat mendengarkan firman-KU alias waktu kamu berkotbah. Sedangkan dia (sang supir bus) saat menjalankan tugasnya sebagai supir bus telah banyak membuat orang berdoa dan berseru berdoa kepada-KU didalam perjalanan medan-kabanjahe......
halo...adik...wah kamu juga suka humor yah hehehe (gigiku kering tingl di jual aja) wah....lucu deh..adik makasih udah add aq (aq malu hehehe)
BalasHapusyaudah sukses y adik...
Kakak bisa aja..
BalasHapusTunggu yg baru ya..akan segera menyusul
heeeee
Ceritanya lumayan juga ya . . . .
BalasHapusweleh2 jht tu tuhannya.
BalasHapusbeluh kel kam ngarang bang
BalasHapus@Mel Soniya: Haaaa...itu kan sekedar joke aja... Kalau tuhanya jatuh ya ditangkap dong...nanti keburu ditangkap orang lain
BalasHapus@Ardy Matepu: Haaa...saya tidak ngerti apa kata endu!!!
HEeeee
Wkwkwk...
BalasHapusNgakak adih bacanya pal.
Kai marganta ?
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus